Saturnus adalah planet keenam dari Matahari dan merupakan planet terbesar kedua di Tata Surya setelah Jupiter. Saturnus juga merupakan sebuah raksasa gas yang memiliki radius rata-rata sekitar 9 kali radius rata-rata Bumi.[13][14] Massa jenis rata-rata Saturnus hanya 1/8 massa jenis rata-rata Bumi, tetapi dengan volume yang lebih besar dari Bumi, massa Saturnus tercatat 95 kali massa Bumi.[15][16][17] Saturnus dinamai menurut dewa kesejahteraan dan agribudaya dalam mitologi Yunani; simbol astronominya (♄) melambangkan sabit yang digunakan oleh dewa tersebut.
Interior Saturnus kemungkinan besar terdiri dari inti yang mengandung besi, nikel, dan batuan (senyawa silikon dan oksigen). Inti Saturnus dikelilingi oleh lapisan dalam yang terdiri dari hidrogen metalik, lapisan menengah yang terdiri dari hidrogen cair dan helium cair, dan lapisan luar yang mengandung gas. Saturnus memiliki rona kuning pucat karena kristal-kristal amonia yang memenuhi atmosfer bagian atasnya. Arus listrik yang terdapat di dalam lapisan hidrogen metaliknya diperkirakan merupakan penghasil medan magnet Saturnus, yang diketahui lebih lemah dari medan magnet Bumi, tetapi memiliki momen magnetik 580 kali lebih besar dari milik Bumi karena ukuran Saturnus yang lebih besar. Kekuatan medan magnet Saturnus hanya sekitar 1/20 dari kekuatan medan magnet Jupiter.[18] Meskipun penampilan atmosfer bagian luarnya tampak biasa, terdapat ketampakan berumur panjang yang memenuhi lapisan atmosfer ini. Kecepatan angin di Saturnus dapat mencapai 1800 km/h (1100 mph; 500 m/s), lebih tinggi dari kecepatan angin di Jupiter, tetapi tidak setinggi kecepatan angin di Neptunus.[19] Pada Januari 2019, astronom melaporkan bahwa telah ditentukan lama satu hari di Saturnus berdasarkan penelitian pada Cincin C, yaitu 10j 33m 38d + j 1m 52d− j 1m 19d .[7][8]
Saturnus terkenal dengan sistem cincinnya yang unik, yang sebagian besar terdiri dari partikel-partikel es dengan sedikit puing-puing batu dan debu. Setidaknya diketahui ada 82 satelit alami yang mengorbit Saturnus,[20] 53 di antaranya telah menerima nama resmi; jumlah ini tidak termasuk ratusan satelit alami minor pada sistem cincinnya. Titan, satelit alami terbesar Saturnus dan satelit alami terbesar kedua di Tata Surya, memiliki diameter yang lebih besar dari Merkurius, tetapi massa Titan lebih kecil dari massa Merkurius. Titan juga merupakan satu-satunya satelit alami di Tata Surya yang memiliki atmosfer tebal.[21]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar